Minggu, 22 Januari 2012

MENULULIS AYAT AYAT AL-QUR'AN DI KAIN KAFAN

Menulis Ayat Al-Quran di Kain Kafan


Pertanyaaan:
Assalamu'alaikum, barakallhu fiikum, apakah ada hadis/dalil yg menjelaskan bahwa orang yang mati pada kain kafannya maupun tubuhnya/jidadnya di tulis dengan sesuatu ayat ... dengan alasan bahwa simayit tidak dihimpit oleh bumi? syukron jazakumullahu khoiron wassalamu'alaikum warah matullah
Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,

بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله و سلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:

Saya tidak mengetahui ada dalil Al Quran atau Sunnah yang shahih, yang menyatakan kalau kain kafan si mayat ditulis dengan sesuatu ayat maka si mayat tidak akan dihimpit oleh bumi.


Yang ada malah sebaliknya, yaitu;

2. Bahwa setiap jasad akan hancur kecuali satu tulang ekor kecuali jasadnya para nabi ‘alahimussalam.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «وَلَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَىْءٌ إِلاَّ يَبْلَى إِلاَّ عَظْمًا وَاحِدًا وَهُوَ عَجْبُ الذَّنَبِ وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dan tidak ada dari manusia sesuatu melainkan akan hancur kecuali satu tulang dan dia adalah tulang ekor, darinya akan diciptakan manusia pada hari kiamat.”  HR. Muslim.

عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ الله عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الأَرْضِ أَجْسَادَ الأَنْبِيَاءِ»

Artinya: “Dari Aus bin Aus radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengharamkan untuk bumi memakan jasadnya para Nabi.” HR. Abu Daud.

2. Bahwa setiap jasad yang kafir atau yang banyak dosa maka kuburannya akan menyempit dan menghimpit orang yang dikubur tersebut, sampai tulang belulangnya menyatu.
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ قال النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-:
وَإِنَّ الْعَبْدَ الْكَافِرَ إِذَا كَانَ فِى انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مِنَ السَّمَاءِ مَلاَئِكَةٌ سُودُ الْوُجُوهِ مَعَهُمُ الْمُسُوحُ فَيَجْلِسُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ اخْرُجِى إِلَى سَخَطٍ مِنَ اللَّهِ وَغَضَبٍ - قَالَ - فَتُفَرَّقُ فِى جَسَدِهِ فَيَنْتَزِعُهَا كَمَا يُنْتَزَعُ السَّفُّودُ مِنَ الصُّوفِ الْمَبْلُولِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِى يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَجْعَلُوهَا فِى تِلْكَ الْمُسُوحِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَنْتَنِ رِيحِ جِيفَةٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلاَ يَمُرُّونَ بِهَا عَلَى مَلأٍ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الْخَبِيثُ فَيَقُولُونَ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ بِأَقْبَحِ أَسْمَائِهِ الَّتِى كَانَ يُسَمَّى بِهَا فِى الدُّنْيَا حَتَّى يُنْتَهَى بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيُسْتَفْتَحُ لَهُ فَلاَ يُفْتَحُ لَهُ ». ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- (لاَ تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلاَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِى سَمِّ الْخِيَاطِ) « فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ اكْتُبُوا كِتَابَهُ فِى سِجِّينٍ فِى الأَرْضِ السُّفْلَى فَتُطْرَحُ رُوحُهُ طَرْحاً ». ثُمَّ قَرَأَ (وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ الرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ) « فَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى.
فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيُنَادِى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَاباً إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ

Artinya: “Dari Al Bara bin Azib radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “…Sedangkan orang kafir sesungguhnya jika hendak meninggalkan dunia menuju akhirat maka datanglah kepadanya para malaikat dari langit, wajah mereka hitam, mereka membawa al masuh (tenunan yang kasar), kemudian mereka duduk dihadapannya seluas mata memandang kemudian datanglah malaikat maut sehingga ia duduk di sisi kepalanya dan berkata: "Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan Rabbmu, -beliau bersabda- kemudian ia cabut nyawanya dari jasadnya sebagaimana dicabutnya besi dari wol yang basah, lalu ia mengambilnya dan jika ia telah mengambilnya maka tidak akan ia biarkan di tangannya sekejap matapun, sampai diletakkan di dalam al musuh, dan keluarlah darinya bau bangkai yang sangat busuk yang pernah ada di atas muka bumi, kemudian mereka membawanya naik maka tidak mereka melewati seorangpun dari malaikat kecuali mereka berkata, siapakah ruh yang buruk ini?", yang membawanya menjawab: "Fulan bin Fulan" dengan nama yang paling buruk yang mana ia dinamai dengannya ketika ia berada di dunia sehingga ketika sampai pada langit dunia maka mereka minta dibukakan untuknya akan tetapi tidak akan dibukakan baginya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca:

{ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ } [الأعراف: 40]

Artinya: "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. " [7.40]


Kemudian Allah ta'ala berfirman: "Tulislah daftarnya di dalam sijjin di dalam bumi yang paling bawah", kemudian ruhnya dilemparkan begitu saja sekuat-kuatnya. Kemudian beliau membaca ayat:

{وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ} [الحج: 31]

Artinya: "Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." [22.31]


Kemudian ruhnya dikembalikan kepada jasadnya dan ia didatangi dua orang malaikat kemudia mereka berdua mendudukkannya dan berkata kepadanya: "Siapakah Rabbmu?", lalu ia menjawab: "Haah, haah, aku tidak tahu", kemudian keduanya bertanya kepadanya: "Apakah agamamu?" ia menjawab: "Haah, haah, aku tidak tahu", lalu keduanya bertanya kepadanya: "Siapakah seorang laki-laki yang telah diutus diantara kalian?", ia menjawab: "Haah, haah aku tidak tahu", kemudian terdengar suara dari langit: "Ia telah berbohong, hamparkan baginya permadani dari neraka, bukakanlah satu pintu neraka untuknya, kemudian datanglah panas dan bau racunnya lalu disempitkan atasnya kuburannya sehingga terkumpul seluruh tulang-tulangnya….” HR. Imam Ahmad.


Dan jika tidak ada dalilnya dari Al Quran dan contohnya dari Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam padahal beliau mampu untuk mengerjakannya dan tidak ada halangan untuk beliau mengerjakannya maka jika dikerjakannya di zaman sekarang menjadi perbuatan bid’ah.


Dan perbuatan bid’ah haram dilakukan karena dilarang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan karena amalannya tertolak.

عن الْعِرْبَاضُ بن سارية قال رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: «... وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ».

Artinya: “Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “…Jauhilah perkara-perkara yang mengada-ngada, karena sesungguhnya setiap yang mengada-ngada adalah bid’ah dan setiap bid’ah sesat.” HR. Abu Daud.

عن عَائِشَةُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ»


Artinya: “Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengamalkan alaman tidak ada contohnya dari kami maka amalannya tertolak”. HR. Muslim.
*) Ditulis oleh Ahmad Zainuddin, 23 Shafar 1433H, Dammam KSA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar